oleh M Syahiddien Al Mosleem pada 11 Mei 2012 pukul 11:20 ·
"Hingga
ketika mereka sampai di lembah semut berkatahlah seekor semut,'hai
semut-semut! Masuklah kedalam sarangmu,agar kamu tidak diinjak-injak
oleh salaiman dan tentaranya,sedang mereka tidak menyadari" (qs an-naml :
18). Sebagai komunitas makhluk yg brakal dan berbudi pkerti
mulia,semestinya manusia bisa belajar dari apa saja termasuk binatang
sekecil semut. Kekaguman nabi sulaiman as seketika menyeruak. Dirinya
tersenyum sekaligus terkesan mendngar perkataan semut tersebut,bagai
mana tdk,jika dirinya sbgai seorang pemimpin amat wajar jika ia memikul
tanggung jawab untuk mengayomi dan bersikap adil pada rakyatnya. Tapi
semut yg memberikan peringatan ini menurut redaksional ayat,hanyalah
seekor semut biasa bukan pemimpin semut. Walau demikian kedudukannya yg
tak memiliki jabatan tak menghalangi untuk mengingatkan komunitasnya
sebagai wujud rasa tanggung jawab. Ayat yg menceritakan kisah singkat
semut ini,menyisakan bnyk plajran brharga buat qta, antara lain
1.memiliki rasa tanggung jawab kolektif yg tinggi trhadap
komunitasnya,tanggung jawab ini mengharuskan dirinya brbuat ketika akan
terjadi sesuatu yg akan merugikan komunitasnya. Semestinya setiap
anggota masyarakat berbuat hal yg sama terhadap komunitasnya. Apa lagi
sbgai anggota dari komunitas "UMAT ISLAM" Allah menyatakan bhwa
masyarakat muslim semestinya mempunyai keterikatan yg kuat dngan
komunitasnya supaya kokoh ibarat "BUNYANUN MARSHUSH" dinding yg sngt
kokoh, Rasulullah saw menyatakan dngan tegas bhwa "seorang muslim yg tdk
mempunyai rasa tanggung jawab dan peduli terhadap komunitas muslim maka
tidak termasuk dari komunitas itu. Rasulullah saw bersabda"setiap kita
adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas yg di pimpin
(HR Bukhari) "Seorang penguasa atas manusia bertanggung jawab terhadap
mereka (HR Ahmad). Dalam hadist lain, rasulullah saw berdo'a,"Ya
allah,siapa yg di beri tanggung jawab untuk mengurus masalah umatku,lalu
dia tidak melaksanakannya,bahkan ia mempersulit mereka maka persulitlah
seluruh urusannya. Sebaliknya,siapa yg mempermudah(urusan mereka)maka
permudahlah juga urusannya" (HR Muslim). 2.saling menasehati. Salah satu
bntuk tanggung jawab kolektif adalah kewajiban saling menasehati.
Fungsi nasihat ini diantaranya,untuk menghindarkan masyarakat dari
bencana dan musibah yg akan menimpa mereka. Persis seperti di lakukan
semut ini trhadap kelompoknya. Dalam keyakinan umat muslim slng
menasehati adalah bagian utama dari ajaran islam. Rasulullah saw
bersabda"agama itu nasihat" banyak sekali ayat al qur'an yg memerintah
maslim saling menasehati dan menegakkan amar ma'ruf wa nahi munkar.
Saling menasehati sebuah pekerjaan yg brt,baik yg memberikan nasihat
apalagi yg di nasehati. Apalagi jika terdapat kepentingan pribadi.
Pemimpin yg otoriter cndrung membiarkan rakyatnya bodoh dan terbelakang.
Sebab jika rakyatnya terdidik dan maju mrka akan brskap kritis terhadap
pemimpinnya. Lain lg dlam kenyataan sehari2,kita jg sngat sulit
memberikan atau menerima nasihat yg akibatnya akan merugikan qta kita.
Bahkan(NA'UDZUBILLAH MIN ZALIK) tdk jarang sebagian qta mendukung
kemaksiatan dan kemungkaran karna terdapat kepentingannya di sana.
Contoh yg paling anyar adalah masalah pornoaksi dan pornografi oleh
sebagian celebritist dkk,yg hingga kini masih meraja lela. Fitrah yg
sehat pasti menyadari bhwa pekerjaan itu HARAM dan berbahaya.kegiatan
maksiat terang2an itu menghancurkan nilai2 moralitas sehari2. Malangnya
di antara qta ada yg mempunyai kepentingan itu,baik kepentingan
perut,popularitas atau nafsu. Padahal apabla kemaksiatan dan kemungkaran
di biarkan trjadi,apalg di dukung,maka azab allah akan trun bukan saja
atas pelakunya,tp qta smua. 3.jujur dalam memberitakan dan menasehati.
Semut ini bersikap sngat jujur terhadap diri dan masyarakatnya,bahkan
terhadap lawannya,ia katakan realita apa adanya,tanpa ditambah atau di
kurangi, BAHWA AKAN ADA BAHAYA YAITU PASUKAN SULAIMAN YG AKAN LWAT DAN
MUNKIN AKAN MENGINJAK2 KAWANAN SEMUT, TANPA DI SADARI OLEH PASUKAN
TERSEBUT,ini sebuah sikap yg slit,ta jarang qta memberitakan suatu
realita dngan versi yg menguntungkan. Tp trkadang qta memberkan nasihat
pd seseorang hnya apa bila isinya menguntungkan. Qta srng mengutip"qulil
haqq walau kaana murran"(katakan yg benar walu itu pahit). Seekor
semut,meskipun derajatnya di bwh manusia,ternyata mampu bersikap jujur
terhadap diri dan kelompoknya, sambil berperasangka baik terhadap
pasukan sulaiman,ia tak langsung menuduh bahwa pasukan sulaiman akan
sengaja menginjak mereka.ia hanya memperingatkan bahwah hal itu mungkin
terjadi tanpa disadari oleh pasukan sulaiman. Qta prlu bnyak belajar,dr
brbagai kenyataan sekitar yg sering sekali qta pandang remeh,sebagai
mukmin yg mengaku bermoral dan beradab,selayaknya qta malu pada semut.
Anugrah akal qta,dlm bnyak fakta,ternyata tak mampu menggerakan hati
untuk bersikap bijak dan rasional dlm kehidupan ini. "WALLAHU'ALAM"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar